Cacingan pada kucing adalah suatu masalah yang kerap terjadi. Bahkan ketika sang pemilik memberikan perhatian khusus pada makanan dan minuman yang diberikan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan obat cacing untuk kucing dalam beberapa bulan sekali.

Beberapa obat cacing, memang dijual secara bebas, baik di apotik atau toko pakan hewan. Namun, ada juga yang berdasarkan resep dokter hewan sesuai dengan jenis cacing yang ada di dalam tubuh kucing.

Penyebab Kucing Bisa Terkena Cacingan

Penyebab Kucing Bisa Terkena Cacingan

Sebelum membahas lebih jauh, pertama-tama Anda harus memahami terlebih dahulu apa sih yang menjadi penyebab kucing bisa terkena cacing. Tujuannya agar Anda bisa segera menentukan langkah apa yang tepat untuk antisipasi. Secara umum ini dia penyebabnya:

1. Menelan Larva dari ASI

Sama seperti manusia, kucing merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya. Secara otomatis kelenjar susu akan memproduksi ASI. Sayangnya, payudara kucing tidak steril manusia yang dibersihkan satu hari 2 kali dan tertutup.

Payudara mereka rentan terhadap kuman dan larva yang tidak terdeteksi oleh manusia. Inilah yang menyebabkan kucing bisa cacingan. Jadi, apabila Anda memiliki kucing yang sedang menyusui, harus rajin memandikannya dan membersihkan tempat ia tinggal.

2. Makanan yang Terinfeksi

Nah, penyebab yang kedua, bisa jadi makanan yang dikonsumsi oleh kucing sudah terinfeksi dengan bakteri jahat yang mengganggu pencernaan, sehingga menyebabkan kucing menjadi cacingan.

Kesalahan beberapa orang yang memelihara kucing, mereka langsung meletakkan makanan di wadah yang sama tanpa dicuci hingga berminggu-minggu. Padahal kan tidak pernah tahu sudah berapa bakteri yang menempel tiap harinya.

Oleh karena itu, mencuci wadah makan kucing adalah hal yang harus dilakukan tanpa menunggu kotor terlebih dahulu, jika Anda tidak ingin ribet mencari obat cacing untuk kucing agar kembali sehat seperti semula.

3. Memiliki Kutu dan Tidak Sengaja Tertelan

Kucing memang memiliki bulu yang cukup lebat, bahkan pada beberapa jenis tertentu berat bulunya bisa melebihi berat badannya sendiri. Hampir sama seperti rambut, kutu sering menempel di bulu kucing karena dianggap sebagai tempat yang hangat dan nyaman.

Kebiasaan kucing yang menjilat bulunya membuat kutu tidak sengaja tertelan, sehingga inilah yang menyebabkan penyakit cacing. Jadi, Anda harus rajin memandikannya dan memeriksa apakah bulunya dalam keadaan bersih atau justru sebaliknya.

4. Terkena Larva atau Cacing yang Berasal dari Kotoran

Mayoritas kucing peliharaan hanya bermain di sekitar rumah pemiliknya saja. Namun, tak menutup kemungkinan ia berjalan-jalan di luar dan tak sengaja terkena larva atau cacing dari kotoran hewan yang lain.

Seperti yang telah diketahui bahwa feses atau kotoran hewan mengandung banyak kuman dan tidak seharusnya didekati, dipegang, atau terkena bagian tubuh.

5. Menjalin Kontak dengan Lungworm atau Siput

Tahukah Anda bahwa siput ternyata juga memiliki banyak bakteri dan kuman, baik yang menempel di tubuhnya atau dari lendir. Oleh karena itu, apabila Anda menemukannya di sekitar rumah, jangan pernah dekatkan kucing padanya.

Walaupun terkadang kucing memang lebih tertarik dengan siput karena bentuknya yang kecil dan berjalan lambat. Sampai sini paham, kan?

Apabila Anda tidak ingin membeli obat cacing untuk kucing, maka sebaiknya berhati-hatilah dengan beberapa poin di atas agar kesehatan hewan peliharaan tetap terjaga.

Gejala yang Terjadi pada Kucing yang Cacingan

Gejala yang Terjadi pada Kucing yang Cacingan

Anda perlu tahu bahwasanya semua cacing memang menyerang dan mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Bahkan pada beberapa kasus, cacing akan keluar secara bersamaan dengan feses kucing. Oleh karena itu, Anda harus memahami ciri-ciri kucing yang terkena cacing.

1. Perut Kembung

Pertama Anda bisa melihat apakah perutnya kembung atau sehat-sehat saja. Caranya dengan menepuk dan memperhatikan nafsu makannya, kalau sedikit berkurang maka itu adalah indikasi perut kembung sekaligus menjadi salah satu gejala cacingan.

2. Penurunan Berat Badan

Nah, ini yang paling menonjol, yaitu terjadinya penurunan berat badan atau tidak bisa tambah dalam jangka waktu yang cukup lama. Gejala ini hampir sama dengan manusia. Oleh karena itu, Anda harus sering-sering memperhatikan berat badan kucing.

Seharusnya, jika memang ia sehat maka berat badan akan bertambah seiring berjalannya waktu, tidak menurun atau stagnan di angka tertentu saja.

3. Tekstur Bulu yang Kasar

Ciri ketiga yang harus Anda ketahui bahwa seekor kucing mengalami cacingan, maka bulunya menjadi cenderung sedikit lebih kasar dibandingkan biasanya. Mengingat bahwa sistem pencernaan yang baik akan mempengaruhi aspek eksternal dari suatu tubuh.

Jadi apabila kucing Anda memiliki tekstur bulu yang cukup kasar, perlu dicurigai. Jangan-jangan ia sedang cacingan. Jelas berbeda kok, bulu kasar karena belum mandi dan cacingan.

4. Diare

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasanya cacing memang menyerang sistem pencernaan, sehingga menyebabkan diare pada kucing. Apabila Anda menemukan kucing sedang demikian, maka segera beli obat cacing untuk kucing di toko terdekat.

5. Muntah

Sebenarnya muntah pada kucing disebabkan karena beberapa hal. Pertama adalah kekenyangan, kedua keracunan dan ketiga cacingan. Gejala ini memang tidak bisa didiagnosa dengan cepat, atau bahkan kucing muntah cacing. Anda harus melihat tanda lainnya juga untuk memastikan.

6. Terlihat Lesu dan Tidak Bersemangat

Pencernaan yang sehat membuat hidup menjadi lebih bersemangat. Hal ini juga yang terjadi pada kucing, ketika ia merasa tidak nyaman dan terjadi sesuatu di badannya, maka tidak akan bersemangat seperti biasanya.

7. Menyeret Pantat Mereka ke Tanah

Cacing memang terkadang membuat gatal jika ia sudah sampai ke jalan keluar kotoran, alias pantat. Jika kucing kerap menyeretnya ke tanah, maka sudah bisa dipastikan ia sedang cacingan dan Anda harus segera mengambil langkah yang tepat sebelum terlambat.

Apabila gejala di atas sudah jelas terlihat, Anda bisa langsung membawa kucing kesayangan ke dokter hewan. Bisa juga langsung membeli obat cacing di petshop. Namun, pastikan sesuai dengan berat tubuh kucing, ya.

Rekomendasi Obat Cacing untuk Kucing Paling Ampuh

Ini adalah pembahasan yang paling ditunggu yaitu rekomendasi obat cacing untuk kucing yang terbukti paling ampuh dan harganya terjangkau. Penasaran, kan? Baca sampai akhir beberapa poin di bawah ini, ya!

1. Drontal Cat

Drontal Cat

Drontal Cat

Pertama adalah Drontal Cat yang diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Bayer. Dipercaya mampu mengobati kucing dari segala serangan cacing parasit secara lebih optimal. Contohnya adalah cacing gelang, tambang ataupun pita.

Cara memakainya juga terbilang cukup mudah, namun tetap disesuaikan dengan berat badan kucing, ya. Apabila beratnya 4 kg maka berikan 1 tablet, berat 2 kg berikan ½ tablet dan 6 kg harus diberikan 1 ½ tablet.

Anda bisa memberikannya saat kucing berusia 12  minggu, 10 minggu, 8 minggu dan 6 minggu. Bisa juga diberikan saat berusia 6 bulan. Kelebihan lainnya obat ini sangat mudah ditemukan di petshop terdekat dan hanya dijual dengan harga Rp15.200 saja.

2. Pet Derm

Pet Derm

Pet Derm

Obat cacing yang kedua adalah Pet Derm yang memiliki manfaat hampir sama dengan Drontal Cat yaitu mengatasi segala jenis cacing parasit. Mengandung pyrantel, febantel, dan praziquantel yang mampu untuk merusak kulit dari sang parasit.

Anda harus memberikan 1 tablet per 10 kg berat badan, apabila kucing beratnya kurang dari 2 kg maka berikan ¼ tablet, 3-5 kg berikan ½ tablet dan 6-10 kg diberikan 1 tablet. Setelah pertama kali pemakaian, Anda harus memberikannya lagi selang satu minggu.

Kemudian dua minggu lagi dan apabila kucing sudah sehat kembali, maka bisa memberikannya setiap tiga bulan sekali saja. Bagaimana cukup mudah, bukan?

Kekurangannya, produk ini tidak bisa langsung diberikan oleh anak kucing sebelum ia berusia 4 minggu. Jadi, Anda harus menunggunya, ya!

3. Albenworm Cat Syrup

Albenworm Cat Syrup

Albenworm Cat Syrup

Produk ini dijual dengan harga Rp 30 ribuan saja. Anda bisa memilih sirup atau tablet. Dipercaya mampu mengatasi segala cacing parasit, mulai dari cacing tambang, pita, hati, paru, hingga gilig. Aturan pemakaiannya adalah sebagai berikut:

– Anak kucing, cukup ½ sendok teh saja (syaratnya harus berbobot 5 kg lebih).

– Kucing dewasa, 1.5 sendok teh atau setara dengan 2,5 ml per 10 kg berat badan.

Dikonsumsi setiap dua kali sehari dan diberikan lagi setiap 3-4 bulan. Obat ini juga sangat direkomendasikan untuk kucing yang sedang hamil. Tenang, tetap aman digunakan, kok.

4. Wormix

Wormix

Wormix

Obat cacing untuk kucing selanjutnya adalah Wormix yang dijual dengan harga Rp 15 ribu saja. Jenisnya adalah tetes, sehingga mudah diserap oleh lambung kucing kesayangan. Anda bisa memberikannya setiap 1-2 bulan sekali.

Namun jika penyakit cacingan sudah terlanjur parah, maka berikan selama kurang lebih 3 hari berturut-turut, 2-3 jam sebelum makan. Dosisnya adalah sebagai berikut:

  • Berat badan lebih dari 4 kg 30 ml atau 1 botol.
  • Berat badan 3 kg berikan 20 ml saja.
  • Berat badan 2 kg berikan 10ml saja dan
  • Berat badan 0,5 – 1 kg harus diberikan 1 sendok teh saja.

5. Diatomix Pembasmi Cacing

Diatomix Pembasmi Cacing

Diatomix Pembasmi Cacing

Produk obat cacing untuk kucing selanjutnya yaitu diatomix dengan bahan dasar mineral alami tanpa bahan kimia. diatomix dapat menaikkan metabolisme pencernaan, meminimalisir bau tidak sedap pada area atau tempat kucing, megurangi larva pada kotoran. Harga produk ini cukup terjangkau, cukup dengan harga Rp30.000. Diatomix patut dicoba untuk mengatasi masalah cacing pada kucing.

Aturan pakai Diatomix obat cacing anak kucing dan dewasa:

  • Anak kucing : ½ sendok teh
  • Kucing dewasa : 1 sendok teh

6. Catyzole Drop

Catyzole Drop

Catyzole Drop

Terakhir adalah Catyzole Drop yang dipercaya efektif untuk membunuh cacing dalam tubuh kucing. Cara penggunaannya adalah diberikan 2 jam sebelum makan. Namun apabila terlanjur sakit, maka harus diberikan 3 kali sehari.

Anda juga bisa melakukan pencegahan dengan memberikan Catyzole Drop ini selama 1 hingga 2 bulan sekali. Kucing dengan berat badan lebih dari 12 kg, maka harus mengkonsumsi ½ botol atau setara dengan 15 ml.

Sedangkan untuk kucing dengan berat badan 6 kg bisa mengkonsumsi 1 sendok teh dan 3 kg ½ sendok teh saja. Bagaimana apakah sampai sini bisa dipahami?

Daftar Harga Obat Cacing Untuk Kucing

Merk/ProdukHargaToko

Drontal Cat

Rp15.200Tokopedia

Pet Derm

Rp15.900Tokopedia

Albenworm Cat Syrup

Rp24.750Shopee

Wormix

Rp15.000Shopee

Diatomix

Rp19.000Shopee

Catyzole Drop

Rp11.999Tokopedia

Cara Menghindarkan Kucing dari Gejala Cacingan

Cara Menghindarkan Kucing dari Gejala Cacingan

Setelah mengetahui apa saja obat cacing untuk kucing, selanjutnya Anda bisa mengikuti beberapa langkah pencegahan di bawah ini, agar sehat selalu dan terbebas dari serangan parasit.

1. Membatasi Waktu Kucing di Luar Ruangan

Anda harus membatasi waktu kucing di luar ruangan, karena seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya Anda tidak akan pernah tahu ke mana saja ia pergi, menginjak, dan menjilat apa.

Sebaiknya, buatkan tempat main khusus untuk kucing yang terjaga selalu kebersihannya dan jangan sampai ada hewan lain yang menghuninya, karena bisa saja mereka meninggalkan kotoran yang mengandung larva dan mengakibatkan kucing menjadi cacingan.

Namun biasanya, kucing itu mengikuti kebiasaan, jika sudah terbiasa di dalam ruangan maka potensi ia kemana-mana semakin kecil. Sebaliknya, jika ia kerap dibiarkan keluar maka rasa penasaran akan semakin besar dan bisa jadi mereka justru enggan untuk pulang.

2. Memberikan Kucing Makanan yang Sudah Dimasak

Cara yang kedua memang agak susah, mengingat zaman sekarang ada makanan untuk kucing yang praktis tanpa perlu memasaknya. Sebenarnya tidak menjadi masalah apakah dimasak atau tidak, yang paling terpenting terjaga kebersihannya.

Hindari memberikan kucing makan-makanan basi atau bekas, karena bisa jadi sudah terkontaminasi dengan bakteri lain. Sesekali, Anda boleh memberikan ikan goreng yang sudah dibersihkan durinya terlebih dahulu atau nasi yang sudah dimasak.

3. Rajin Membersihkan Bulunya

Ketiga, Anda harus rajin membersihkan bulunya sebagai bentuk antisipasi jika ada kutu yang tinggal. Membersihkan bulu tidak harus dilakukan 2 kali setiap hari layaknya manusia. Boleh juga 3 hari – 1 minggu sekali.

Kenapa cara ini dianggap sangat penting? Karena biasanya kucing akan menjilat bulunya dan apabila sudah kotor, tidak steril dan dihuni banyak bakteri, maka akan menyebabkan ia menderita cacingan yang justru membahayakan kesehatannya.

Anda bisa membersihkannya menggunakan sabun khusus kucing atau boleh sabun biasa. Pastikan sudah membilasnya hingga tak ada sisa sabun yang tersisa ya kalau tidak ingin kucing keracunan.

Keringkan dengan cara dijemur di luar ruangan, mengingat panas juga membantu memperkuat daya tahan tubuh kucing.

4. Rajin Memeriksakan ke Dokter Hewan

Keempat, Anda juga harus rajin memeriksakan kucing ke dokter hewan untuk dicek sejauh mana kesehatannya dan apakah ada penyakit khusus yang cukup mengkhawatirkan. Ingat merawat kucing sebagai hewan peliharaan tidak bisa dianggap remeh.

Anda harus benar-benar menjamin kesehatan dan kebersihannya. Manusia saja bisa mengalami sakit apalagi kucing, jadi sebaiknya Anda mulai mencari dokter hewan langganan mulai dari sekarang. Sampai sini paham, kan?

5. Mengkonsumsi Obat Cacing Secara Rutin

Terakhir Anda bisa melakukan pencegahan dengan memberikan obat cacing untuk kucing selama 1 hingga 3 bulan sekali. Jangan 2 minggu sekali ya, mengingat obat yang sudah disebutkan di atas ada dosisnya masing-masing lengkap dengan persyaratan berat badan.

Apabila sakit, maka bisa memberikan obat selama 3 hari berturut-turut, dan jika tak kunjung sembuh segera periksakan ke dokter hewan. Namun, sejauh ini belum ada yang gagal menggunakan beberapa obat yang sudah disebutkan di atas.

Jadi, Anda jangan ragu untuk mencobanya, ya. Apa salahnya berusaha menggunakan obat yang murah terlebih dahulu sebelum membawanya ke dokter hewan. Jangan lupa untuk mengenali ciri-ciri kucing cacingan juga agar Anda bisa menentukan langkah yang tepat.

Maksudnya, tidak terlambat dan tidak terlalu cepat, karena apabila terlambat resiko kematian pada kucing menjadi lebih besar.

Jadi, itu dia beberapa rekomendasi obat cacing yang bisa diberikan kepada kucing. Khasiatnya sudah terbukti dan bisa dibeli di petshop terdekat. Harganya yang murah juga tidak memberatkan Anda kan? Kapan lagi memberikan perawatan terbaik untuk kucing kalau tidak sekarang.

Apakah Anda sudah memahami dengan baik dan benar apa saja obat cacing untuk kucing yang terkenal ampuh beserta dosis pemakaiannya? Jika sudah, segera lakukan pencegahan dan pengobatan kepada hewan peliharaan kesayangan Anda.

Baca juga: